karena Kamu Tidak Mungkin Sendiri

Percayalah, semua ada waktu, batas, dan obatnya
Segala yang terjadi telah tertulis di Lahful Mahfudz
Dan yakinilah segalanya pasti ada hikmahnya

Aku pernah merasa sangat lelah untuk menjumpai hari-hari di hidupku
Aku menyakiti diriku sendiri untuk mengakhiri hariku, mengakhiri hidupku
Aku berpikir dengan menyakiti diriku, maka segalanya akan menjadi lebih mudah diselesaikan
-ternyata tidak, aku hanya menambah beban diriku sendiri dan orang di sekitarku

Aku pernah dalam beberapa bulan hanya terbaring di tempat tidur
Sakit kepala yang membunuh tiap detiknya
Duduk tak kuat, berdiri tak mampu, jalan pun dibantu
Bernapas dibantu selang oksigen
Namun, aroma mawar merah selalu berhasil menenangkan dalam setiap sesak napasku
Makan hanya dengan bubur
Minum hanya dengan berbotol-botol air mineral
Dan ditemani setumpuk obat-obatan yang sangat membuatku candu
- kata dokter, satu tablet cukup untuk mengurangi rasa sakit dan membuatku terlelap
nyatanya, satu tablet tidak cukup dan aku bisa makan empat tablet sekaligus sekali minum
sayang, tetap saja aku tak kunjung terlelap

Aku pernah selalu menangis dalam setiap malam dan hanya dalam lelap tangisku berakhir
Aku pernah terbangun di pagi hari dan merengek menolak untuk bangun
- beberapa jam sebelum fajar, aku telah makan belasan tablet obat sekali minum
dan aku berpikir, ah mungkin begini caranya agar overdosis dan langsung saja aku bisa tidur tanpa terganggu apapun dan dengan sengaja aku tidur di lantai semalaman
pagi hari datang, benar saja aku merasa kepalaku justru semakin berat dan tubuhku diangkat ke atas kasur, dan aku mendengar sayup-sayup ujaran kepanikan ibuku yang terus mencubitku-untuk membuatku agar segera tersadar
- aku tak kunjung bangun hingga beberapa jam kemudian

Aku menolak untuk makan teratur
Aku menolak untuk minum obat teratur
- dengan otak dangkal, sekalian saja aku sakit dan segalanya segera berakhir
Aku menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan temanku yang menanyakan kabarku
Aku menolak untuk menggunakan sosial media
- dan akhirnya aku tau, siapa yang benar-benar ada dan siapa yang berpura-pura ada di sisiku (re; ternyata kamu termasuk yang berpura-pura ada)
Aku menolak untuk berobat kesana-kemari karena dalam benakku semuanya hanya soal waktu akan sembuh dengan sendirinya; jika mentalku sudah sembuh pula
Aku periksa ke dokter syaraf, penyakit dalam, melakukan USG untuk memeriksa lambung dan ginjalku, melakukan suntik untuk mengurangi ketegangan syarafku; sungguh itu semua sia-sia

Sungguh, ternyata bukan hari yang indah untuk dibayangkan

Namun, kemudian aku terbangun bahwa;
Aku tidak pernah sendiri
Ibuku -yang aku pikir hanya mementingkan pekerjaannya- selalu berdiri mengiringi langkahku
Aku mendengar bisik doanya ketika aku sudah terlelap
Aku melihat bulir di sudut matanya ketika aku sulit bernapas
Mas Davit, mbak Iyan, dan mas Denis yang diam-diam menyambangiku saat aku tertidur dan menanyakan kabarku pada ibuku
Kak Ham yang selalu menjadi tukang paling bawel pertama kali; paling sering menjadi pendengar pertama; tetapi paling menyebalkan
Saudara-saudaraku yang selalu memanjatkan doa- meski hanya melalui grup keluarga besar
Teman-temanku yang tidak pernah berhenti menanyakan keadaanku dan sering tiba-tiba menyambangi rumahku; Lysta, Ghitsa, Dina, Echik, Hikari, Naafi, Nadia, Camelia, dan teman-teman lain yang tidak dapat kusebutkan namanya
Dan ternyata ketika kutemui simbah- dari ayahku, tak kuasa kutahan air mata ketika tiba-tiba simbah bertanya, "kowe ngopo, nduk?" (re; kamu kenapa, nduk?")
Dan hal yang membuatku untuk "bangun"- adalah simbah dari ibuku, yang sangat-sangat-sangat dekat denganku, meninggal tanpa ada penyakit parah sebelumnya
Yang selalu memiliki harapan besar setiap bertemu denganku, yang selalu berhasil membuatku tertawa, yang selalu membuatku kagum dengan hati besarnya; seperti hati ibuku

Kemudian, aku telah mencoba berdiri dan menatap sekeliling bahwa;
Aku percaya, segalanya telah digariskan, dan Allah SWT tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kesusahan
Mari kita jalani hari dengan bahagia- jangan lupa bersyukur, selalu menebar kebajikan, dan jangan malas untuk tersenyum:)


Komentar

Postingan Populer