Biarkan waktu berkata,

Lalu, siapa aku? Benarkah aku telah mengenal diriku dengan baik?
Bagaimana seharusnya Aku mengenal diriku sendiri?
Sepertinya, Aku sendiri tak mampu menjabarkan ‘siapa aku’
Lalu, harus pada siapa aku menuntut jawab semua ini?
Hm, aku ingin menjadi seperti burung
Sungguh, ingin diri ini terbang bebas tanpa batas
Tak memaksa angin tunduk pada sayapnya, tapi ialah yang akan menyeimbangkan sayapnya dengan angin itu
‘Tak semua yang kau mau bisa kau dapat'
Damai sekali melihat burung-burung itu terbang berkoloni, bertengger pada pucuk dan tepi ranting pohon.
Bagaimana sang induk memeluk anaknya dengan sayap mungilnya, padahal induk itu kedingingan.
Bagaimana sang induk menjaga agar sarang mereka tetap aman, padahal induk itu ketakutan.
Ya, berkorban untuk orang lain.
Sungguh, ingin diri ini terbang bebas tanpa batas
Ketika berusaha mengerti, tapi tak kunjung dimengerti.
Bolehkah Aku mengucap kata lelah?
Oh baiklah jika tidak sepantasnya Aku mengucapnya, lalu di hadapan siapa aku boleh mengucapkannya?

Kemana seharusnya Aku kembali? Dimana rumah itu?

Ketika embun itu menetes dari sebuah melati
Tak hanya harum, tetapi juga menyejukkan

Komentar

Postingan Populer